Literasi

now browsing by category

 

Dinamika Frontir Perikanan Laut Di Karesidenan Besuki Sejak Era Kolonial Hingga Awal Orde Lama

oleh : Siti Sumardiati; Dewi Salindri; Eko Crys, Endrayadi

Abstract:

Penelitian sejarah lingkungan khususnya maritim di Indonesia belum berkembang. Padahal, bidang ini mempunyai urgensi yang semakin tinggi di tengah keterpurukan ekonomi berbasis agraris serta kebutuhan untuk memperluas teritori sejarah yang selama ini lebih banyak didominasi persolaan politik dan eksploitasi agraris baik perkebunan maupun pertambangan. Sebagaimana disiplin ilmiah lainnya, kajian sejarah mestinya perlu pula dilakukan dalam kerangka upaya kolektif menuju penciptaan kondisi bangsa yang lebih baik. Dengan memusatkan diri pada kasus Karesidenan Besuki antara tahun 1870-1970, penelitian ini bertujuan mengkaji sektor perikanan laut dengan menggunakan perspektif sejarah lingkungan. Orisinalitas kajian ini pertama-tama terletak pada upaya untuk melihat secara sistematis perkembangan sektor perikanan laut dalam kaitan dengan lingkungan alam yang melingkupinya seperti iklim, kondisi perairan, serta lingkungan teknologis. Mayoritas kajian historis yang telah dilakukan mengenai sektor maritim lebih banyak menyoroti persoalan dinamika perdagangan laut dan pelayaran, serta dampak kolonialisme terhadap sektor perdagangan dan pelayaran pribumi. Kerangka teoretis yang mengilhami argumentasi penelitian ini berasal dari teori-teori frontir yang dikembangkan Turner, Flannery dan Butcher, dan dipertajam dengan analisis strategi adaptasi terhadap lingkungan dan lingkungan yang berubah. Melalui penelitian ini ditargetkan akan diperoleh penjelasan mengenai pergulatan manusia dengan lingkungannya yang terepresentasikan dalam proses pembentukan, perluasan dan berakhirnya frontir perikanan laut di wilayah Besuki. Penelitian ini akan bersandar pada sumber sejarah baik yang bersifat primer (arsip kolonial, laporan sejaman) maupun bersifat sekunder (buku-buku, artikel, hasil penelitian) yang relevan dengan topik. Sesuai dengan sifat subyek penelitian yang terkait dengan realitas pada masa lampau, metode sejarah akan menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan penelitian ini. Kata kunci : sektor perikanan laut, teori frontir

Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Jember

oleh : Nurhadi Sasmita; Nawiyanto; Latifatul Izzah; Parwata; Sunarlan

Abstrak

Buku ini memberikan panduan kepada seluruh mahasiswa Jurusan Sejarah dalam menyusun karya ilmiah atau skripsinya agar konsisten dan seragam, serta memberikan pedoman bagi dosen Jurusan Sejarah dalam membimbing pembuatan skripsi. Hal ini penting mengingat setiap disiplin ilmu biasanya memiliki teknik penulisan dengan karakteristik tersendiri. Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang diterbitkan oleh Universitas Jember ada yang kurang relevan dengan penulisan sejarah. Hal ini yang menjadi landasan Jurusan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Jember menyusun buku pedoman tersendiri, meskipun pada bagian-bagian tertentu tetap akan mengikuti ketentuan universitas.

Haji Kopi: Paradoks Masyarakat Miskin Kawasan Perkebunan Kopi Kecamatan Silo Kabupaten Jember

oleh : Latifatul Izzah

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang kondisi masyarakat Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang didiskreditkan oleh pemerintah Kabupaten Jember sebagai desa yang masuk kategori miskin. Dengan pembuktian teori kemiskinan yang digali dari sumber primer dan sumber sekunder didapatkan realita yang berlawanan. Ternyata hampir 70 persen masyarakatnya menginvestasikan uangnya untuk menunaikan ibadah haji. Sumber perekonomian masyarakatnya bersandar pada hasil perkebunan kopi rakyat . Kondisi alam yang sulit dijangkau mengakibatkan masyarakatnya tidak mendapat fasilitas kesehatan, penerangan listrik dari pemerintah dan lain-lain. Namun tidak menjadikan masyarakatnya frustasi. Kondisi yang serba sulit ini memunculkan ide gila dengan membuat pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan dana swadaya masyarakat. Sebuah investasi dalam jangka panjang yang menghasilkan uang milyaran rupiah.

HAJI KOPI:PARADOKS MASYARAKAT MISKIN KAWASAN PERKEBUNAN KOPI KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBER (TAHUN KEDUA)

oleh : Latifatul Izzah; Nawiyanto; Suharto

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang kondisi masyarakat Desa Mulyorejo Kecamatan Silo Kabupaten Jember yang didiskreditkan oleh pemerintah Kabupaten Jember sebagai desa yang masuk kategori miskin. Dengan pembuktian teori kemiskinan yang digali dari sumber primer dan sumber sekunder didapatkan realita yang berlawanan. Ternyata hampir 70 persen masyarakatnya menginvestasikan uangnya untuk menunaikan ibadah haji. Sumber perekonomian masyarakatnya bersandar pada hasil perkebunan kopi rakyat . Kondisi alam yang sulit dijangkau mengakibatkan masyarakatnya tidak mendapat fasilitas kesehatan, penerangan listrik dari pemerintah dan lain-lain. Namun tidak menjadikan masyarakatnya frustasi. Kata Kunci : Haji Kopi, paradoks, masyarakat miskin, kawasan perkebunan kopi, Kecamatan Silo

Konflik Lahan Pegaraman di Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Tahun 1975-1985

oleh : Yulinda, Aristin Novi; Bambang, Samsu; Parwata

Abstrak

Di Kabupaten Sumenep terjadi konflik yang melibatkan petani garam dengan pemerintah atau lebih tepatnya PT Garam, salah satunya konflik lahan pegaraman Kecamatan Gapura yang terletak di Kabupaten Sumenep Madura. Metode penulis yang dipakai oleh penulis yaitu milik Louis Gottschalk yaitu menggunakan kemampuan mengadaptasikan proses agar tercipta penulisan yang obyektif yaitu dengan tahapan Heuristik, kritik sumber, interpretasi, historiografi. Tulisan ini menggunakan teori konflik yang dicetuskan. oleh James C. Scott dan Ted Robert Gurr tentang pemberontakan yang dilakukan oleh para petani, akibat dari ketidak adilan yang diterima oleh petani terkait masalah hak mereka, dan tetang kondisi sosial dan psikologis yang mendorong timbulnya kekerasan politik. Seperti halnya yang dialami oleh para petani garam, yang merasa kecewa kepada pemerintah atau dalam hal ini PT Garam yang telah mengambil lahan garam yang dianggap warisan dari leluhur mereka, yang menimbulkan aksi protes dari para petani garam kepada PT Garam untuk mengambil hak mereka. Namun pada kenyataannya konflik lahan garam sampai saat ini masih belum terselesaikan. (/bob)