Bandung, kota yang dikenal dengan kondisi geografisnya yang sejuk dan subur, menjadi pusat peternakan sapi perah Hindia Belanda pada era kolonial. Namun, di balik keberhasilan sektor peternakan susu tersebut, terjadi fenomena persaingan bisnis yang memanas, dikenal sebagai Melk Oorlog atau Perang Susu. Fenomena ini menunjukkan dinamika ekonomi kolonial dan pentingnya peran pemerintah dalam mengatur pasar demi kestabilan industri susu.
Hal inilah yang mendorong tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Jember, yaitu Rismayanti Khomairoh, Elsa Silvana Amalia, dan Dhimas Purnomo Adjie, untuk mengangkat kisah ini dalam esai berjudul “Melk Oorlog: Perseteruan Bisnis dalam Industri Susu di Bandung Tahun 1927-1936.” Melalui karya ini, mereka berhasil menjuarai lomba esai nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Lampung pada pada 23 November 2024.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bimbingan para dosen Ilmu Sejarah Universitas Jember, yaitu Dr. Sri Ana Handayani, M.Si., dan Krisnanda Theo Primaditya, S.Pd., M.A. Arahan dan motivasi yang diberikan selama proses penyusunan esai tersebut menjadi kunci kesuksesan mereka.
Melalui kajian ini, ketiga mahasiswa tersebut berharap dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang kajian sejarah ekonomi dan industri di Indonesia. Mereka juga ingin menginspirasi generasi muda untuk semakin peduli terhadap sejarah lokal dan mengambil pelajaran dari dinamika ekonomi masa lalu.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Universitas Jember tetapi juga menjadi bukti bahwa sejarah tidak hanya tentang masa lalu, melainkan tentang bagaimana memahami dan membangun masa depan yang lebih baik. (Rinda).